Selasa, 17 Maret 2015

SYA'IR CINTA... ^_^

**Sya'ir Cinta Mahasiswa Tingkat Akhir**
... [ Part 1 ] ...


Ternyata hatiku tetap berlabuh kembali padamu.. **
*
*
Wahai kekasihku,, ku kontrak kau selama 2 bulan kedepan untuk menemani setiap hari-hari ku..

Wahai kekasihku,, tanpamu di sisiku semuanya tidak akan ada gunanya, karena kau elemen terpenting dalam hidupku..

Wahai kekasihku,, walau terkadang sulit buatku untuk memahamimu, namun akan ku ikhtiarkan untuk bisa memahami & menaklukkanmu, sebagai bentuk tanggung jawabku kepada kedua orang tuaku..

Wahai kekasihku, walau aku harus menunggu lama untuk bertemu & bersua dengan mu, namun aku ikhlas karena mungkin kamu adalah jodoh terbaik yang alloh berikan untuk ku..
*
*
Wahai kekasihku... Semoga kau ikhlas menjadi jembatan cinta antara aku & skripsiku..**




By: *[ Lathifatul Insiyah... ^_^ ]* Part 1...

SIROH SHOHABIAH (AL THUFAIL BIN 'AMR AL DAUSY)


Al  Thufail bin ‘Amr Al Dausy

Al Thufail bin ‘Amr Al Dausy adalah pemimpin kabilah ‘Daus’ pada masa jahiliah. Dia adalah salah satu sosok pemuka Arab yang berpengaruh, dan salah seorang tokoh yang terhormat. Dia adalah sosok yang dermawan suka memberi, pintar, cerdas, pemurah dan seorang penyair di zamannya.

Suatu hari Thufail keluar dari rumahnya dan pergi di mekah. Ketika itu di kota mekkah sedang bergejolak peperangan antara Rosululloh dengan kaum Quraisy. Pada saat itu kedatangan seorang pemuka sangat dinantikan dan mereka sangat berpengaruh bagi kaum yang lain. Pada saat itu Thufail datang ke mekkah, dan tanpa disengaja dan tidak diduga Thufail bergabung dalam pergolakan tersebut, padahal hal tersebut bukanlah tujuan yang beliau ancang-ancang sebelumnya.

Kemudian pada saat itu kaum quraisy pun datang menghampiri Thufail. Kaum quraisy tersebut menceritakan dan menjelek-jelekkan rosululloh kepada Thufail, mereka tidak menginginkan jikalau thufail dan kaumnya termakan hasudan rosululloh. Thufailpun berfikir sejenak ternyata begitu dahsyat dan kejamnya ajaran yang dibawakan oleh Muhammad.

Suatu hari, seperti biasa Thufail pergi ke mesjid untuk sembahyang dengan menyembah berhala. Telinganya di tutupi dengan kapas karena takut mendengar kata-kata dari muhammad. Ketika sampai di mesjid, Thufail mendapati Rosululloh sedang solat, dan solat yang di lakukan oleh Rosul berbeda dengan solat yang sering dia lakukan. Ada keindahan dan ketenangan ketika rosul melakukan solat. Kemudian thufailpun mendekati rosul sedikit demi sedikit. Ketika rosul keluar dari mesjid menuju rumahnya, thufail terus mengikuti rosul sampai ke rumahnya.

Ketika sampai di rumah, Thufailpun meminta kepada rosul untuk membacakan ayat yang sangat menentramkan itu. Dengan senang hati dan tanpa paksaan, rosulpun menceritakan dan membacakan beberapa ayat. Mendengar syair-syair yang sangat indah itupun langsung dari mulut rosul, thufailpun tertegun. Bahwa ternyata apa yang dikatakan oleh kaum quraisy tentang muhammad semua itu salah besar, dan sayang sekali seorang penyair yang  teladan dan pintar seperti dirinya bisa gampang percaya dengan apa yang diucapkan oleh kaum quraisy. Tidak beberapa lama, thufailpun mendeklarasikan keimanannya kepada rosul dan masuk islam. Ayat Al-quran yang pertama kali thufail dengar adalah surat al-ikhlas dan al-falaq.

Beliau selalu ikut serta dan tidak pernah absen menemani rosul. Kemudian ketika thufail hendak pulang ke Daus (ke kampungnya) beliaupun sedikt gelisah dengan perbedaan yang terjadi di dalam dirinya dan beliau bingung bagaimana cara menyiarkan islam di kaumnya nanti. Kemudian rosulpun berdo’a “Allahumma ij’al lahu ayatan (Ya Allah jadikanlah untuknya sebuah tanda kekuasaan).”

Ketika sampai di kaum dan rumahnya Thufailpun tidak berdiam diri, beliau langsung berdakwah mulai dari orang terdekatnya yaitu keluarganya. Orang pertama yang mengikuti ajaran rosul di keluarganya adalh ayahnya, kemudian di lanjut istri dan anaknya. Setelah semua kelurganya masuk islam, thufail pun mulai memberanikan diri ekspos keluar, dan orang pertama yang mengikuti ajaran rosul di luar keluarganya adalah abu hurairoh.

Ketika itu thufail pergi menemui rosul bersama dengan abu hurairoh. Kemudian beliau pun menceritakan tentang dakwah yang beliau serukan kepada kaumnya. Abu hurairohpun khawatir dengan apa yang akan di do’akan oleh rosul, abu hurairoh takut jikalau rosul akan berdo’a untuk membinasakan kaumnya. Maka akupun berkata: “Ya kaumku….” Akan tetapi Rasulullah Saw berdoa: “Ya Allah berilah petunjuk bagi kaum Daus… Ya Allah berilah petunjuk bagi kaum Daus… Ya Allah berilah petunjuk bagi kaum Daus.” Lalu Beliau menoleh ke arag Thufail seraya bersabda: “Kembalilah ke kaummu dan berlaku haluslah kepada mereka dan ajaklah mereka memeluk Islam!”

suatu hari ketika rosul hijrah ke madinah, Thufail mendatangi rosul dengan 80 kaumnya yang telah masuk islam. Beliau, keluarganya, dan kaumnya mengabdikan diri kepada rosululloh dan selalu ikut dalam berbagai peperangan yang di ikuti oleh kaum muslimin hingga rosululloh wafat. Bahkan thufail berhasil membakar Dzul Kafain berhala milik kaum daus yang sangat di hormati oleh kaum daus. Ketika berhala tersebut berhasil di bakar maka seluruh kaum dauspun masuk islam.

Ketika masa ke khalifahan abu bakar as sidiq, ketika itu terjadi peperangan terhadap kaum murtad. Al Thufail berangkat dalam barisan terdepan kaum muslimin untuk memerangi Musailamah Al Kadzab. Dan ia ditemani oleh anaknya yang bernama ‘Amr. Malam harinya beliau bermimpi dan ternyata mimpi itu menjadi suatu firasat tentang dirinya. Al thufail salah seorang sahabat rosul yang agungpun wafat dan menghembuskan nafasnya yang terakhir dan tercatat sebagai syuhada. Sedangkan putranya ‘Amr masih terus mengibarkan panji islam sampai perang berakhir, namun sayangnya ketika pulang kerumah ‘Amr harus ikhlas dengan tidak membawa serta ayahnya karena syahid di medan perang dan juga ‘Amr harus rela mengikhlaskan tangan kanannya hilang.

Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, ‘Amr bin Thufail datang menghadap. Saat itu Umar sedang mendapat makanan, dan banyak orang yang berada di sekelilingnya. Umar mengajak semua orang tadi untuk menikmati makanannya. ‘Amr menolak undangan makan itu. Umar lalu berkata kepadanya: “Apa yang terjadi denganmu… apakah engkau tidak mau makan karena merasa malu karena tanganmu.” Ia menjawab: “Benar, ya Amirul Mukminin.” Umar berkata: “Demi Allah, aku tidak akan mencicipi makanan ini hingga ia tersentuh oleh tanganmu yang buntung itu… Demi Allah tidak ada seorangpun di kaum ini yang sebagian anggota tubuhnya berada di surga selain kamu.”

Ketika perang Yarmuk bergejolak, ‘Amrpun berada dalam barisan terdepan dan dia sangat memimpikan syahid di medan perang semenjak ayahnya meninggal. Namun Alloh ternyata mengabulkan do’anya. ‘Amrpun wafat dan tercatat sebagai syuhada menyusul ayahnya.

Rohimahumulloh Al  Thufail bin ‘Amr Al Dausy..


 *Lathifatul Insiyah.... ^_^ *

Senin, 16 Maret 2015

** KARAKTERISTIK DAKWAH **


KARAKTERISTIK DAKWAH


Dakwah bisa di artikan sebagai amal ma’ruf nahyil munkar (menyeru pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar). Berbicara tentang dakwah pasti tidak akan lepas dari yang namanya peran seorang da’i.

Da’i merupakan salah satu instrument dalam proses perbaikan moral umat agar bisa memilih dan memilah mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai. Setelah itu, tugasnya adalah menyampaikan kepada umat bahwa inilah yang sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga pada akhirnya umat tidak terjebak oleh informasi-informasi yang menyesatkan umat Islam sendiri dan yang menjauhkan umat Islam dari kedekatannya kepada Allah Swt. Seorang da’i juga harus memahami bahwa watak dasar dakwah adalah mengubah ke arah yang lebih baik. Jadi, ukuran keberhasilan dakwah terletak pada bagaimana dakwah bisa membawa perubahan menjadi lebih baik kepada umat. Hari ini menjadi tuntutan bagi para da’i untuk benar-benar meluruskan niat dalam berdakwah, sehingga tujuan dakwah dapat tercapai dengan baik.

Untuk merealisasikan hal tersebut maka seorang da’i harus memahi karakteristik dakwah itu sendiri. Rosululloh s.a.w pernah mengatakan bahwa “akan ada da’i-da’i yang menyeru pada pintu neraka, mereka berkata dengan bahasa kita dan berpakaian dengan pakaian kita.” Maka dari itu seorang da’i harus memahami karakter dakwahnya itu sendiri sebelum para da’i tersebut terjun langsung pada lingkaran dakwah ini. Berikut karakteristik dakwah menurut beberapa sumber:

1.     Rabbaniyyah (berorientasi ketuhanan) Segala elemen di dalam dakwah diorientasikan kepada Allah, berawal dari Allah, berakhir pun kepada Allah. Pelaku dakwah rabbani harus memiliki sifat yang tidak lemah, tidak bersedih hati, tidak wahn tetapi berani dan siap berhadapan dengan siapapun. Dakwah rabbani juga menjunjung tinggi syura yang merujuk kepada Allah (sumber), Rasul (cara), dan ulil amri (nizam). (QS. Ali-imran 79 & 146)

2.  Islamiyyah gobla jam’iah (keislaman sebelum organisasi) yang disampaikan dan menjadi agenda utama dakwah adalah Islam itu sendiri. Organisasi hanyalah merupakan alat dan cara. Pernyataan ini adalah usaha meluruskan dan untuk menduhulukan Islam dari jamaah sehingga mengenal Islam dan sadar Islam adalah prioritas utama yang kemudian dapat menerima peranan jamaah setelah kesadaran Islam. Hal ini akan membentuk sikap kepada pribadi untuk menerima semua golongan atau mau berdakwah kepada semua golongan sehingga memudahkan munculnya dakwah ustadziyatul ‘alam. Pendekatan Islamiyah juga berarti kita memberikan bagaimana semestinya kita seorang muslim dengan dakwah Islamiyah akan terbentuk syakhshiyah Islamiyah. (QS. Ar Ruum 30:31-32) (QS. Al Hujurat 49:13) (QS. Ali Imron 3:103)

3.    Syamil (komprehensif) dan tidak sebagian-sebagian. Islam adalah satu kesatuan sistem yang bagian-bagiannya tidak terpisahkan satu sama lain. Dakwah syamil juga menekankan peranan dan aktivitas dakwah yang membahas masyarakat dan keahlian, dakwah juga bertumpu kepada jihad dan tegaknya syariat. Dakwah syamilah berperan di dalam membangun masyarakat melalui potensi dirinya. Pemahaman terhadap dakwah syamilah ini akan membuka pemikiran aktivis perlunya dakwah dan agar Islam dapat diterima masyarakat. Diterimanya aktivis oleh masyarakat tentunya mempunyai beberapa ciri misalnya karena tokoh, status, kemampuan, dsb. (QS. Al Baqarah 2:208) (QS. Al An ‘am 6:161-162)

4.   Mu’ashirah (aktual-modern) dan tidak konservatif. Dakwah harus selalu dapat menjawab dan menyelesaikan problematika zaman. Segala yang berbau dakwah tidak ada yang kadaluwarsa. Pendekatan mu’asirah berarti mengambil situasi dan kondisi, peristiwa, sikap, keperluan dan kemudian dikaitkan dengan sasaran. Pendekatan mu’sirah di dalam dakwah misalnya dakwah dengan internet, power point dan sebagainya.

5.    Mahaliyah wa’alamiyah (lokal dan internasional) Islam mempunyai sifat semestawi. namun Islam juga memasyarakat. Artinya, dakwah Islam juga memberikan perhatian yang sama seriusnya kepada permasalahan lokal. (QS. Saba 34:28) (QS. Al Anbiya 21:107)

6.   ‘Ilmiyah (selaras dengan logika). Dakwah Islam selalu berusaha memberikan kesadaran islami. Karena Islam bukan dogma. Islam membangkitkan kesadaran atas dasar makrifat dengan hujjah yang nyata. (QS. Al Isro 17:36) (QS. AL Baqarah 2:256)

7.  Bashirah Islamiyyah (pandangan Islami). Gagasan, konsepsi, dan pemikiran yang ada di dalamnya selalu islami, tidak sekuler, materialis, kapitalis, liberal dan sejenisnya.

8.   Inqilabiyah (perubahan total), bukan reformasi tambal sulam, sehingga akan jelas antara yang haq dan yang batil. Upaya ini melahirkan ketakwaan.

9.   Mana’atul Islam (kekebalan Islam) Dakwah memberikan kekebalan Islam melalui:
-   Penguasaan teori, yaitu dengan memahami prinsip, fikrah dan sistem.
-     Penguasaan moral, diperoleh dengan berbagai latihan: kemauan yang kokoh dan kesetiaan yang kokoh.
- Penguasaan amal, dicapai melalui: pergerakan yang berkelanjutan dan kesadaran berkorban.




 *Lathifatul Insiyah... ^_^ *

Minggu, 11 Mei 2014

ARTIKEL RENUNGAN [ Kisah Sahabat... ^_^ ]

@ 2 syawal 1434 H / 9 agustus 2013

MAWAR YANG TERASINGKAN.....


Mawar itu sangat indah,, indah seperti warna dan baunya. Indah di pandang namun sulit untuk dirasakan. Mawar itu tumbuh di taman yang indah yang di kelilingi oleh beribu-ribu bunga yang menawan. Setiap hari mawar itu mekar dan memberikan kesejukan bagi yang memandangnya. Entah kenapa mawar itu begitu indah, ya sangatttt indah.... semua orang menyukainya tak terkecuali pemilik mawar itu. Namun itu dulu, sekarang mawar yang indah itu telah berubah. Mawar itu seakan senyap diantara bunga-bunga yang menawan. Mawar merah itu seakan layu, tak merekah seperti biasanya. Bahkan duri-duri itu terus tumbuh mengelilingi mawar indah itu. Bunga-bunga yang lainnya pun seakan berbisik, mana mawar merah yang indah itu, yang sangat indah dan menawan jika di pandang ? ada apa dengannya?

Hari berganti hari, bulan berubah menjadi mentari, namun itu semua tidak merubah mawar indah itu. Seakan terus meratapi kesedihan yang terus menghantuinya. Yah.... setahun yang lalu mawar itu kehilangan pemiliknya. Pemilik yang telah melahirkannya, mencintainya, menyayanginya sepenuh hati. Dia adalah sosok wanita yang sangat sempurna dan tak ada duanya. Dimatanya wanita itu sangat istimewa, walaupun ada beribu-ribu wanita yang datang menghampirinya, wanita itu tetep istimewa di lorong hatinya dan tak ada satu orangpun yang bisa menggantikan peran wanita itu di hatinya. Walaupun mawar itu berusaha mencoba membuka lorong hatinya dengan lentera cinta wanita lain, entah kenapa lorong itu terus menolaknya.

Yahhh.. inilah takdir yang harus mawar indah itu lalui. Tanah merah itu masih basah, Belum genap setahun setelah sepeninggal sang ibu, mawar indah itu mendapat satu kabar yang sangat mengguncang hatinya. Ayah yang dulu sempat mencintai ibunya ternyata secara tidak langsung dia menghianati cinta ibunya. Sang ayah jatuh hati pada seorang wanita, wanita itu adalah tetangganya sendiri dan ternyata sekitar sebulan lagi mereka akan melangsungkan pernikahan. Hati anak mana yag ga ngerasa sakit hati mendengar berita yang sangat mendadak seperti ini. Yah... walaupun mereka akan menikah setidaknya tidak di waktu yang singkat dan secepat ini. Setidaknya sang ayah memikirkan terlebih dahulu nasib anak-anaknya di kemudian hari dan setidaknya juga sang ayah menikah setelah mawar indah itu merasakan dan meneguk manisnya sebuah mahligai rumah tangga.

Namun semua itu fatamorgana, hanyalah hayalan sang mawar. Hari demi hari mawar indah itu terus meratapi kesedihannya, air mata terus membasahi wajahnya yang ayu itu setiap hari, berharap dan terus berharap andaikan keajaiban itu datang kepadanya, andaikan sang ayah luluh hatinya dan mau menerima sarannya, pikirnya saat itu.... namun harapan itu pupus sudah. Mawar itu tak bisa menahan keinginan sang ayah, bersalah sempat melintas di hati dan pikirannya, namun apa mau dikata takdir berkata lain, ayah yang dulu sempat mengikrarkan janji sehidup semati di depan penghulu bersama ibunya, kini dia mengikrarkannya kembali tapi dengan wanita lain. Senang campur sedih itulah perasaan mawar indah itu saat itu. Mau tidak mau, suka atau tidak suka itulah takdir yang harus dia hadapi dan babak kehidupan mawar yang barupun dimulai dari sini.

Inilah babak kehidupan baru yang harus dijalani mawar indah nan ayu. Tangan yang dulu mulus sekarang telah berubah menjadi kasar. Dia bukanlah tipikal orang yang suka beres-beres rumah apalagi masak. Tapi sekarang mau tidak mau tangan mulusnya harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan menggantikan peran ibu dan ayah sekaligus bagi kedua adiknya. Maklum semenjak ayahnya berlabuh ke hati wanita lain, sejak saat itu sang ayah jarang menemui dia dan kedua adiknya. Seakan sang ayah terlena dengan manisnya bidug rumah tangga baru bersama pujaan hatinya dan melupakan ketiga putra putrinya. Yahhhh.. secara tidak langsung gambarannya seperti itu. Sekarang adik yang kedua tinggal di pesantren dan sekolah disana, adik yang ketiga tinggal bersama ibu barunya maklum adiknya ini masih kecil sehingga dia tak terlalu menghawatirkan apa yang terjadi di sekelilingnya, kepergian adik-adiknya ini sedikit membuat sang mawar indah ini lega dan tidak lega, sedikitnya beban yang dia pikul tidak terlalu berat. Sekarang sang mawar ini tinggal di rumah peninggalan ibu dan ayahnya bersama neneknya, rumah yang begitu banyak history bagi dia. Di setiap sudut rumahnya memiliki kenangan yang begitu kuat bagi dirinya. Namun hidup adalah perjuangan dan pilihan, dan inilah takdir dia.....

Hari demi haripun terus dilaluinya dengan ikhlas. Hingga suatu hari mawar indah itu pun membawa kabar yang mengagetkan. Dia keluar dari sekolah tempat dia bekerja, kebetulan semenjak keluar dari SMP dia dipercaya oleh guru di pesantrennya untuk mengajari anak-anak diniyah. Bunga-bunga yang ada di sekelilingnyapun heran dan terkejut, kenapa????

Selang beberapa bulan, ceritapun menguak kepermukaan. Cerita tentang sang mawar yang ayu yang dulu sempat dia sembunyikanpun akhirnya terdengar oleh bunga-bunga yang lain. Dia mengidap penyakit paru-paru dan tiga rusuknya telah hilang. Setiap minggu dia harus berobat dan tidak sedikit uang yang harus dia keluarkan tiap minggunya, sedangkan sang ayah hanya ngasih uang 7000 perharinya. Hal apapun telah dia lakukan demi kesembuhan penyakitnya, bahkan saking butuh uang, dia rela menjual barang-barang miliknya. Sedikit demi sedikit badannya mulai menyusut, dulu badan dia sangat besar namun sekarang..... astagfirulloh.... dan satu hal yang membuat orang tercengang, orang yang pertama kali dan selalu mengantar dia kedokter bukan ibu tirinya melainkan tetangganya.

Seakan tak merasa jera dengan kondisi sang anak, sang ayah tetap kurang memperhatikan anak-anak nya dari pernikahan sebelumnya, yang sang ayah pikirkan adalah nasib anak dari istri barunya. Walaupun anak itu adalah anak tirinya namun sang ayah sangat menyayangi dan memprioritaskan anak itu ketimbang anak kandungnya. Baik dalam hal pakaian ataupun dalam hal yang lainnya. Beberapa hari menjelang idul fitri, sang ibu yang telah wafat sempat mendatangi sang mawar di mimpinya, intinya walaupun beliau sudah meninggal tapi beliau selalu memperhatikan putra-putrinya, walaupun di dimensi yang berbeda.

Ada satu lagu yang mungkin bisa menggambarkan perasaan dan hati sang mawar. Bahwa “ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja”. Subhanalloh, ternyata peran seorang ibu kandung tidak bisa di gantikan oleh siapapun bahkan oleh seorang ibu tiri sekalipun. Kasih sayang dan cinta ibu kandung begitu istimewa di hati seorang anak. Beruntung dan bersyukurlah kalian yang masih mempunyai orang tua yang lengkap apalagi seorang ibu. Jangan pernah sia-siakan mereka, sayangi , patuhi dan ta’at kepadanya, karena penyesalan itu tak bisa diulang, penyesalan itu selalu datang belakangan..... ^_^



By : * [ Lathifatul Insiyah ] ^_^... *

SYA'IR CINTA.... ^_^

[ * CINTA DALAM DIAM * ]


CUKUPLAH CINTA DALAM DIAM.......

KETIKA GEJOLAK CINTA ITU MULAI MEMBARA
KUNCUP BUNGA YANG DULU LAYUPUN MULAI MEREKAH
LORONG-LORONG HATI YANG DULU SEMPAT BERKARAT SEDIKIT-DEMI SEDIKIT TERKIKIS DENGAN SENDIRINYA
DIGANTI DENGAN CAHAYA YANG SELALU BERSINAR YANG MENGISI KEKOSONGAN DALAM LORONG HATI ITU
 *
 *
GEJOLAK ITU SEAKAN MENERKAMKU SETIAP WAKTU
SEPERTI HARMONI CINTA YANG SELALU BERIRAMA SETIAP WAKTUNYA
NAMUN KUNCUP  ITU TERUS MEREKAH,  SEAKAN NYAMAN DENGAN ALUNAN HARMONI TERSEBUT
 * 
*
YA ALLOH.... HAMBA MENCINTAINYA FILLAH
JIKA DIA MEMANG TERBAIK UNTUK HAMBA, PERTEMUKANLAH HAMBA DI MAHLIGAI KASIHMU
HAMBA TAHU, PERASAAN INI TAK PANTAS HAMBA MILIKI
HAMBA TAHU, PERASAAN INI HANYA AKAN MENGOTORI HATI HAMBA
CUKUP HANYA ENGKAULAH YANG TAHU PERASAAN INI

DAN CUKUPLAH CINTA DALAM DIAM


By : Lathifatul Insiyah

MAHABBAH

CINTA

“Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dengan cara yang sangat sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung darimana segala perubahan dalam diri seseorang bermula. Bahkan ketika ia menggunakan kekerasan, cinta selalu mengubah efeknya, dan seketika ia berujung haru.”

Berbicara tentang cinta pasti berhubungan dengan perasaan dan kasih sayang. Penafsiran tentang cinta ini sangat beragam salah satunya hablu minalloh dan hablu minannas. Namun perlu di garis bawahi bahwa hablu minalloh harus lebih di prioritaskan di bandingkan dengan hablu minannas.
Dalam hablu minannas ini banyak sekali ragamnya, namun yang sering kita dan mayoritas umat di dunia ini mengaplikasikannya  kepada lawan jenis, yang padahal jika kita lihat banyak sekali kemadorotan yang terjadi jika kita salah mengaplikasikannya. Satu hal yang mungkin disadari maupun tidak oleh setiap orang adalah cinta pada baginda rosul.
Ketika rosululloh menerima wahyu dari Alloh, secara tidak langsung rosululloh telah menebarkan sayap cintanya kepada umatnya. Beliau menerangi setiap lorong-lorong hati umat muslim yang gelap gulita. Beliau menerangi dengan cahaya iman dan islam.
Hal itulah yang menggentarkan hati kaum Quraisy pada saat itu sehingga mereka berbondong-bondong mengahadap rosululloh untuk mengikrarkan diri memeluk agama Alloh. Dalam setiap perjalanan dakwahnya beliau selalu mendapat cacian, makian bahkan sering dilempari dengan kotoran unta, hingga seluruh badan rosululloh penuh dengan kotoran. Namun rosul tidak pernah membalasnya, beliau selalu menganggap bahwa cacian dll tersebut sebagai bumbu manis yang selalu mengiringi perjuangan dakwahnya.
Cinta ini juga yang mengantarkan khalid bin walid akhirnya mengikrarkan diri untuk masuk islam. Walaupun pada awalnya khalid berniat untuk membunuh rosul, namun berkat hidayah Alloh dan aura cintanya rosul akhirnya khalidpun masuk islam.

Dan banyak lagi aplikasi cinta yang bisa kita resapi dan mudah-mudahan dapat menambah kecintaan kita kepada Alloh swt.

Jazakillah.... Semoga Bermanfaat...^_^



URGENSI AMAL YAUMI

Urgensi Amal Yaumi

Peran ADK dalam dakwah saat ini sangatlah vital baik bagi dirinya sendiri, orang lain maupun untuk dakwah itu sendiri. maju mundurnya dakwah itu tergantung dari peran seorang da’inya atau ADK. Proses Dakwah itu berlangsung sangat lama bahkan seumur hidup. Oleh karena itu agar proses dakwahnya bisa berjalan dengan lancar dan dapat berpengaruh secara signifikan maka seorang ADK harus bisa dibina dan harus masuk kedalam lingkaran tarbiyah. Karena tarbiyah merupakan proses yang sangat penting dan modal utama bagi seorang ADK, dari tarbiyah itulah kita bisa memantau kadar ruhiyah, jasadiyah dan fikriyah kita.

1.   Aspek ruhiyah
Aspek ruhiyah ini menyangkut masalah kecintaan dan ketaatan kepada Alloh s.w.t hal ini tercantum dalam QS. Al-Maidah : 54. kekokohan ukhuwah sesamanya, dan kecintaan berjihad di jalan-Nya sangat menentukan keberhasilan dakwah. Kecintaan terhadap Allah swt tercermin dalam kondisi ruhiyah dari aktivis dakwah tersebut.  Kekokohan ruhiyah dan kedekatan para aktivis dakwah kepada Allah swt terejawantahkan dalam amalan – amalan yaumi yang dilakukannya.
Sejarah telah mencatat sebuah generasi terbaik dalam sejarah perkembangan dakwah islam, yaitu generasi para sahabat dan generasi tabi’in. Mereka diibaratkan sebagai singa di siang hari dan sebagai seorang abid di malam hari. Mereka begitu bersemangat seakan – akan memiliki kekuatan sebesar singa untuk menyebarkan dakwah dan berperang dijalan Allah disiang hari. Tetapi dimalam hari mereka bercucuran air mata karena larut dalam kekhusyukan qiyamullail yang mereka kerjakan. Mereka ditengah kesibukkan yang luar biasa dalam aktivitas dakwah yang dilakukan oleh para sahabat, tetapi semua aktivitas yang dilakukan para sahabat tidak mengurangi kedekatan mereka kepada Allah swt. Bahkan aktivitas dakwah telah menjadikan mereka semakin dekat dengan Allah swt.
Jadi kita sebagai aktivis tidak boleh merasa lelah ataupun malas dengan berbagai kesibukan kita, yang mana kesibukan tersebut dapat menghambat dan melalaikan kita dalam mengerjakan amalan yaumi kita.

2.  Aspek jasadiyah
Seorang aktivis itu harus kuat baik secara jasmaninya maupun ruhaninya. Karena bisa jadi dari aspek itulah estapeta dakwah ini dapat di genggam. Maka dari itu seorang aktivis juga harus pandai memperhatikan jasadiyahnya. Menjaga dan memperhatikan jasadiyah disini bisa berupa olahraga, makan yang teratur dan bergizi dll. Sehingga jika tubuh atau jasadiyah kita sehat maka hal itu akan mempermudah kita dalam berdakwah.

3.  Aspek fikriyah
Ketika dua aspek tersebut telah terpenuhi, maka aspek fikriyah ini tidak boleh dianggap sepele. Karena dari aspek fikriyah inilah seorang aktivis akan faham dan tahu berbagai kendala maupun gejala yang mungkin muncul dalam lingkaran dakwah. Aspek fikriyah ini meliputi ilmu, pemahaman dll.

·      Amal yaumiyah yang wajib dievaluasi :
1.     Sholat berjama’ah di mesjid
Rosululloh saw bersabda, “Amalan yg pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya. Bila shalat baik maka baik pula seluruh amalnya, sebaliknya jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya.
Sholat merupakan rukun islam yang kedua dan sholat wajib dilaksanakan oleh umat islam yang telah mencapai aqil baligh. Hal ini tercantum dalam  (qs. Al-baqoroh :43)
Keutamaan sholat berjamaah:
1.     Pahala 27 derajat
2.    Diampuni dosa-dosa
3.    Mendapat naungan Alloh
4.    Menjalin silaturahim (sentuhan sosial)
5.    Sarana pemecahan masalah

2.    Sholat subuh berjama’ah
Solat subuh merupakan salah satu solat yang wajib di laksanakan oleh seorang muslim. Hal ini tercantum dalam Qs. Al-isro :78
“…dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”. (QS. Al-Isro’: 78)

3.    Sholat tahajud dan witir (qs.al-isro:79)
Di masa Rasululloh Saw sholat tahajud pernah menjadi wajib, kemudian menjadi sunnah, walaupun tidak wajib, Rasululloh saw tidak pernah meninggalkannya, sehingga ibadah ini dikatakan sunnah muakadah. Begitu kuatnya sholat ini dalam memberi pengaruh dalam diri seorang muslim, Alloh Swt banyak berfirman tentang anjuran melakukan sholat tahajud ini, bahkan mengabadikan dalam satu surah yaitu Surah Al-Muzammil.
Oleh karenanya seorang muslim sangat dianjurkan untuk melaksnakannya sholat, apalagi bagi seorang aktifitas da’wah, maka sholat ini harus menjadi menu harian, yang minimal mampu dilaksanakan 3(tiga) kali dalam sepekan.

4.    Tilawah quran (odoz)

“Barang siapa yang membaca Al-quran walaupun hanya satu ayat, maka orang tersebut akan mendapatkan pahala”. Dari keteangan di samping di jelaskan bahwa pentingnya bagi setiap muslim untuk membaca Al-quran, karena dalam Al-quran terdapat banyak hikmah yang bisa kita ambil untuk kehidupan manusia khususnya. Bagi seorang aktivis tilawah itu sudah menjadi keharusan dan tidak boleh tertinggal sedikitpun, karena bagaimana kita mau menyeru pada dakwah tapi ruhani kitanya jarang di di asah dengan tilawah. 

Jazakillah.... Semoga Bermanfaat... ^_^
by : Lathifatul Insiyah