Sabtu, 10 Mei 2014

SHALAHUDDIN AL-AYYUBI

SHALAHUDDIN AL-AYYUBI 
(Perang Hittin)
Nama asli dari shalahuddin al-ayyubi adalah yusuf bin nazmuddin. Shalahuddin merupakan gelarnya sedangakan Al-ayyubi merupakan nisbah dari keluarganya. Beliau lahir pada tahun 532 H/ 1138 M di Tikrit, sebuah wilayah Kurdi di utara Iraq. Beliau orang yang sangat baik, pemberani, juhud, wara’ dan taat kepada Alloh. Bahkan beliau adalah salah satu pemimpin yang sangat di cintai oleh rakyatnya bahkan beliau terkenal sebagai pemimpin yang anti dan memberantas KKN. Semasa kepemimpinannya beliau selalu menyempatkan bertatap muka langsung dengan rakyatnya di hari senin dan selasa, beliau selalu menerima keluh kesah, kritik ataupun saran dari rakyatnya kala itu dengan sangat bijak.
Semasa kecil shalahuddin telah dikenalkan dengan kerasnya kehidupan dimasa itu. Bahkan ketika menginjak usia 14 tahun, beliau sudah mengikuti berbagai peperangan di Damaskus. Dalam suatu riwayat, pada masa itu terjadi perang salib antara kaum kristian dengan kaum muslimin yang di pimpin oleh Shrkuh. Pada perang tersebut kaum muslimin berhasil mengusir pasukan salib dari perbatasan mesir, atas keberanian Shalahuddin dalam perang ini, beliaupun di naik pangkatkan oleh penguasa pada masa itu yang tak lain adalah paman beliau.
Selang beberapa tahun, Shirkuh yang tak lain adalah paman shalahuddin wafat. Kemudian shalahuddin pun di angkat menjadi panglima sekaligus gubernur menggantikan pamannya. Dimasa kepemimpinannya beliau berhasil memulihkan sistem perekonomian dan sistem pertahanan di mesir. Kemudian setelah semuanya dapat dikendalikan shalahuddin pun menyusun strategi untuk membebaskan baitul maqdis dari tangan tentara salib.
Semasa kepemimpinannya beliau berhasil menaklukan berbagai wilayah salah satunya di suriah. Dalam suatu riwayat pada masa kekhalifahan umar bin khattab terjadi kesepakatan damai antara umat islam daum kaum kristian yang di pimpin oleh umar bin khatab dan uskup sophronius. Isi dari perjanjian itu diantaranya, umat islam, yahudi dan nasrani hidup rukun di suriah dan palestina, mereka bebas menjalankan ibadah masing-masing tanpa ada gangguan dari berbagai pihak, dan mereka diperbolehkan berkunjung satu sama lain. Namun keharmonisan yang telah dibina beratus-ratus tahun itu hancur akibat hasutan-hasutan yang di lontarkan Ermite, dia adalah seorang propokator yang sangat keji yang berhasil menggoyahkan pendirian paus urbanus. Seketika itu juga paus tersebut menggencakan senjata dan mengirimkan tentara salibnya ke yerussalem untuk berperang. Pada saat itu kaum muslimin di yerusalem di bantai dan dibabi buta oleh tentara salib, pada saat itulah dimulai perang salib yag pertama. Pada peperangan ini kota yerusalem atau baitul maqdis berhasil di rebut dan dikuasai oleh pasukan salib.
Mendengar hal tersebut kaum muslimin pun geram dengan sikap pasukan salib. Pada saat itu shalahuddinpun langsung memimpin pasukan kaum muslimin dan menyerang yerusalem, dan akhirnya yerusalempun berhasil direbut kembali oleh kaum muslimin, peristiwa itu bagi kaum kristen disebut perang salib 2.
Berita penguasaan yerusalem di tangan kaum muslimin pun menggencarkan seluruh kaum kristen di seluruh dunia. Pada saat itu frederick dan kawan-kawan menggencarkan senjata ke kota yerusalem dan terjadilah peperangan atau sering disebut sebagai perang salib ke 3. Berkat izin Alloh yerusalem berhasil dipertahankan oleh kaum muslimin. Dan pada saat itu terjadi perjanjian damai antara shalahuddin dan raja Richard. Dalam perjanjian itu diputuskan bahwa kota palestina di bagi menjadi dua wilayah, wilayah pesisir berhak di tempati oleh kaum kristen sedangkan wilayah kota berhak ditempati oleh kaum muslimin. Kedua belah pihak diperbolehkan berkunjung ke wilayah kaum kristen maupun muslim.
Setahun setelah perjanjian itu berlangsung, tanggal 4 Maret 1193 shalahuddin menghembuskan nafasnya yang terakhir. Rohimahumulloh Shalahuddin Al-Ayubbi....

“Tetaplah berkontribusi di lingkaran dakwah ini sahabat seperti halnya kisah Shalahuddin Al-ayubbi. Satu kata yang bisa kita ambil hikmah dari kisah beliau adalah Hal baik yang ditinggalkan oleh orang baik selalu akan menjadi bagian kehidupan selamanya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar